Arsip Berita

Webinar Badilag : Nobatkan Lia Rosliani , Sekretaris PA Kota Banjar

Menjadi  Juara 2 Penulis Kategori Non Hakim

 

Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama (Badilag) kembali selenggarakan webinar ke 2. Webinar yang bertema “Kritis dalam Menulis berbeda dengan yang pertama. Selain menyuguhkan materi penulisan, di akhir acara diumumkan pemenang yang membuat peserta penasaran.  

                    webinar5

Acara yang diselenggarakan di ruang command center Badilag pada hari  Jumat (10/7/2020) ini berlangsung tertib. Usai pendalaman materi tentang penulisan akan diumumkan beberapa kategori perlombaan menulis yaitu  menulis berita, peradilan modern berbasis ecourt,  menulis resensi buku, menulis capaian dirjen badilag, implementasi 11 Aplikasi dan terakhir kategori penulis non Hakim.

Dirjen Badilag menyampaikan beberapa pesan diantaranya tentang kemajuan teknologi informasi, management peradilan, media peradilan harus  berkomitmen untuk membangun pencerahan kepada masyarakat pencari keadilan.

webinar6

Pemateri pertama H. Edi Hudiata yang menjelaskan tentang 6 jurus jitu resensi buku. Mengerti makna, menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) resensi diartikan sebagai pertimbangan atau pembicaraan tentang buku, ulasan buku. Berdasarkan sifatnya, resensi buku mencakup 3 hal : Informatif (hanya menyampaikan isi buku secara singkat dan umum). Deskriptif (membahas isi buku secara detail pada setiap bab) . Kritis (Ulasan detail dengan pisau analisis tertentu). Sebelum menulis resensi dan mengirimkannya untuk suatu media,sebaiknya kita mengenal terlebih dahulu genre media tersebut. Beberapa hal yang harus di ketahui mengenal genre suatu media : Penerbit, Sasaran pembicara, Tagline berita, Rubrik, Ketentuan penulisan

Kenali Unsur yang terdiri dari : Judul buku, Data buku (Judul buku,pengarang buku,penerbit buku,tahun terbit beserta cetakannya,tebal buku,harga buku), Pembukaan, Penilaian kelebihan dan kekurangan buku, Penutup.

Urutkan langkah meresensi dengan cara menilai kualitas buku yang di resensi, membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan di resensi, membaca buku yang akan di resensi secara komprehensif, cermat dan teliti.

Kenali indikator penilaian buku yang terdiri dari  Kerangka penulisan (perhatikan sistematika buku,seperti penyusunan bab dan subbabny.), Isi pernyataan (Nilai bobot ide, analisis,penyajian data dan kreativitas penulisannya). Aspek bahasa (Kritis pemakaian ejaan,penulisan kata dan penulisan kalimat). Aspek teknis (Cermati tata letak buku).

webina7

Pemateri ke 2 H. Mahrus Abdurrahim menyampaikan "Teknik menulis berita".

Pengertian berita : Vrit/Vritta(Sangsakerta):Vrit(ada/terjadi) vritta (Kejadian/Peristiwa). Laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat (menurut KBBI).Akhbar : Informasi yang mungkin benar mungkin salah (bahasa arab). Nilai berita harus aktual, faktual, penting, menarik. Jenis berita terdiri dari berita langsung, berita mendalam, berita opini, berita interpretasi, berita poto. Unsur berita harus memuat  5W+1H atau 3A+3M (Apa, Siapa, Kenapa Bilamana, Dimana, Bagaimana).n Struktur berita yaitu : Judul(head), Baris tanggal/tempat/kontributor/data,isi.

webinar8

"Teknik menganotasi putusan (Judex Juris dan Judex Facti)". Disampaikan oleh pemateri ke 3   Ahmad Zaenal Fanani. Pengertian (KBBI) Anotasi adalah catatan yang dibuat oleh pengarang atau orang lain untuk menerangkan, mengomentari, atau mengkritik teks karya sastra atau bahan tertulis lain.

Anotasi putusan adalah catatan untuk menerangkan, mengomentari, atau mengkritik putusan. Cakupan anotasi putusan yaitu :kesesuaian putusan dengan norma hukum positif. Analisis terhadap proses pembuktian dan penerapan hukum pembuktian. Penggunaan ilmu pengetahuan atau asas-asas hukum atau metode penemuan hukum dalam penegakan hukum dan pertimbangan hukum. Pemateri menerangkan kiat sukses menganotasi putusan yaitu : memilih putusan, memahami amar putusan,  merumuskan kaidah hukum. Isi anotasi putusan yaitu : Pendahuluan,  Posisi Kasus, Amar Putusan ,Pertimbangan hukum putusan, Pembahasan,  Penutup/kesimpulan.

webinar9

"Teknik menulis buku dan E-book" adalah materi terakhir dari M. Isna Wahyudi

Teknik menulis buku dan E-book diantaranya : Sumber ide/gagasan/inspirasi yang bersumber dari Bacaan, Informasi, Diskusi, Fenomena/peristiwa/pengalaman, Rasa ingin tahu (Courioslty), Keresahan (Sense of academic crisis)

Motivasi menulis bisa beberapa faktor yaitu :memperoleh profit, popularitas, menyebarluaskan gagasan.

Jenis buku terdiri dari Fiksi (cerita dan imajinatif) memerlukan daya imajinasi contoh : cerpen, novel, drama, dongeng, mitos, fabel, hikayat, komik dsb. Non Fiksi (kenyataan dan informatif) memerlukan pengamatan dan data contoh : karya ilmiah, buku ajar, ensiklopedi, jurnal, esai, opini dsb.

 Outline buku berisi Pendahuluan (Gambaran keseluruhan isi buku), Pembahasan (Bab dan Sub bab), Penutup, Kesimpulan. Saran kajian selanjutnya yaitu daftar pustaka, biografi penulis

Unsur pokok buku meliputi: Apa yang ditulis ? Mengapa penting untuk di tulis ? Bagaimana cara menulis nya ? Apa hasil dari penulisan ?

Struktur penulisan buku terdiri dari  kata, kalimat, paragraf, koherensi, logical Sequence (urutan-urutan yang logis). Karya otoriatif berupa kejujuran (bukan plagiat), kesungguhan, komprehensif, rasional, pengendalian diri.

Peserta dari PA Kota Banjar pun antusias mengikuti sampai akhir kegiatan ini. Peserta mencapai 380-an peserta ini terdiri dari hakim angkatan ke VII dan VIII, pegawai dan tenaga honorer.

webinar10

Tibalah saatnya pengumuman lomba yang ditunggu para peserta.   Sekdirjen Badilag , Arief Hidayat, terdengar mengumumkan pemenang satu persatu dari berbagai kategori. Dan akhirnya Lia Rosliani,  Sekretaris Pengadilan Agama Kota Banjar berhasil  sebagai juara ke 2 penulis kategori non Hakim. Tentunya hal ini  disambut oleh tawa bahagia dan surprise oleh yang bersangkutan.

webinar11

“Alhamdulillah saya tidak menyangka dapat apresiasi sebesar ini, mudah mudahan ini menjadi vitamin untuk terus berkarya” ungkapnya dengan riang gembira. “ Trimakasih saya ucapkan  buat H. Achmad Fausi, hakim dan juga penulis nasional  yang selalu memberikan support  dan arahan supaya saya terus menulis.” tambahnya lagi."Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian". Pramudia Anantatoer.