Seorang Muslim Harus Ridho Pada Tiga Hal Ini
Kultum Rabu 23 November 2022 diisi oleh Hakim Muchammad Aqib Junaedi, S.H.I., dengan pembawa acara Denda Anggia, S.H.I. Dalam kesempatan kultum sore hari ini, penceramah mengisi materi tentang tiga hal penting untuk mencapai kebahagiaan.
Berangkat dari surat AlFajr ayat 27-30 yang artinya berbunyi : “Wahai jiwa-jiwa yang tenang, kembalilah pada Tuhanmu dengan hati yang ridho dan diridhoiNya, maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku”
Penceramah menerangkan bahwa pada suatu saat nanti, ketika ajal kita tiba, dan kita kembali kepada Allah SWT, tentunya kita ingin menjadi bagian dari golongan hamba-hamba Allah SWT yang dipanggil dalam keadaan jiwa yang tenang, husnul khotimah di penghujung kehidupan ini. Kunci penting dari jiwa tenang dan husnul khotimah ini ialah hati yang ridho dan diridhoi oleh Allah, sehingga masuk menjadi bagian dari hamba-hamba-Nya yang beriman dan dimasukkan ke dalam surga-Nya Allah SWT. Oleh karenanya penting sekali kita selalu berupaya dan berdoa agar hati senantiasa konsisten, tidak berubah, senantiasa iman dan islam dalam genggaman hingga akhir hayat agar mendapatkan keridhoan Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW bersabda : “Barangsiapa yang pada pagi hari dan sore harinya tiga kali mengucapkan Saya Ridho dengan Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai Agamaku, dan Muhammad sebagai Nabiku, maka Allah pun akan ridho padanya”
Dari hadits ini dapat dipahami, setidaknya ada tiga hal yang harus kita ridhoi saat kita mendeklarasikan diri sebagai seorang muslim, yaitu kita harus ridho Allah SWT sebagai Tuhan kita, ridho islam sebagai agama kita, dan ridho Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi kita.
Konsekwensi logis dari ridho Allah SWT sebagai Tuhan kita adalah bahwa kita harus benar-benar menjalankan segala perintahnya, menjauhi segala larangannya, hanya meminta kepada-Nya dan menyerahkan sepenuhnya pada ketentuan Allah SWT. Kita pun bersabar pada semua takdir yang Allah SWT berikan pada kita, baik itu takdir yang baik ataupun takdir yang menurut kita tidak baik.
Sementara itu konsekwensi logis dari ridho mengakui Islam sebagai agama kita, maka kita pun seharusnya mengamalkan semua ajaran agama Islam dengan sepenuh hati, tidak setengah-setengah. Berdakwah dengan ucapan dan tingkah laku kita yang mencerminkan muslim yang baik, dan memperlihatkan keindahan Islam dalam setiap ucap dan perilaku kita.
Sedangkan Ridho Nabi Muhammad SAW sebagai nabi kita maka konsekwensinya adalah kita pun harus menjalankan apa-apa yang menjadi sunnahnya, berupaya meniru akhlak dan kepribadiannya, karena di dunia ini beliau lah yang paling mulia dan paling baik akhlaknya. Dan senantiasa bersholawat kepadanya hingga kelak di akhirat nanti, mudah-mudahan kita diakui sebagai umat yang mendapatkan syafaat daripadanya.