Pentingnya Keimanan Bagi Seorang Muslim
Kultum Rabu Sore hari ini 21 Desember 2022 disampaikan oleh Sekretaris Pengadilan Agama Kota Banjar Yamin Mubarok, S.H.I. yang menyampaikan tentang pentingnya iman sebagai dasar amal sholeh. Lebih lengkap penceramah menyampaikan bahwa sebagai orang yang beriman, selayaknya kita mengisi keimanan kita dengan amal soleh, sebaliknya sebanyak apapun amal sholeh yang kita lakukan, tapi tidak ada iman dalam diri kita maka amal sholeh yang kita lakukan tidak bernilai apa-apa, ibarat seorang yang bekerja di suatu tempat tapi tidak terdaftar sebagai pekerja di tempat itu, maka tak ada hasil apa-apa yang ia dapatkan, tak ada pula gaji yang ia terima karena ia tidak terdaftar sebagai pekerja di tempat itu. Amal soleh adalah konsekwensi dari adanya keimanan, dan keimanan harus menjadi dasar amal sholeh.
Dengan iman yang didasari dengan ilmu yang benar, kemudia kita beramal sholeh maka kita mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT, baik pahala yang akan diperoleh di dunia ini lebih-lebih yang akan didapatkan di akhirat kelak. Keimanan juga seharusnya menjadi dasar adanya pertemanan dan persaudaraan, karena sedekat apapun kita dengan sesama manusia, akan tetapi tidak mempunyai dasar keimanan yang sama, maka kelak di akhirat akan bermusuhan, tidak mungkin orang yang tidak beriman dan orang yang beriman akan saling menyayangi satu sama lain. Itulah pentingnya Iman.
Dalam surat Ali Imran ayat 139 Alloh SWT berfirman :
وَلَا تَهِنُوا۟ وَلَا تَحْزَنُوا۟ وَأَنتُمُ ٱلْأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
Artinya: Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.
Orang yang beriman mempunyai derajat yang paling tinggi, makanya kata Alloh jangan kamu merasa lemah dan jangan bersedih hati karena orang berimana adalah orang yang paling tinggi derajatnya. Keimanan ini harus dijaga dan dipelihara dengan penuh kesungguhan dan dengan ilmu, dan dikuatkan juga dengan amal sholeh sampai kita menghadap Alloh SWT.
Adapun Untuk merasakan nikmatnya dan manisnya iman, dalam sebuah hadits disebutkan :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ(رواه البخاري
Artinya:
dari Anas bin Malik (90 H) dari Nabi saw, beliau bersabda, “Tiga perkara yang apabila ada pada seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman: 1. Menjadikannya Allah dan rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya. 2.Jika ia mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah, dan 3. dia benci kembali kepada kekufuran seperti dia benci bila dilempar ke neraka”