Menuju WBBM, Wakil Ketua PTA Bandung Lakukan Pendampingan di PA Kota Banjar

Sebagai bentuk dukungan dan perhatian penuh atas diusulkannya Pengadilan Agama Kota Banjar dalam pembangunan zona integritas untuk meraih Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM), Wakil Ketua PTA Bandung Drs. H. Sahrudin, S.H., M.H.I., turun langsung untuk memberikan pendampingan sekaligus verifikasi lapangan di Pengadilan Agama Kota Banjar selama 2 hari terhitung sejak Senin 17 Juli 2023 sampai Selasa 18 Juli 2023.

Usai diterima oleh Ketua Pengagdilan Agama Kota Banjar Hamzah, S.Ag., M.H. di ruang kerjanya, Wakil Ketua PTA Bandung langsung berkeliling melihat kondisi kebersihan, kerapihan dan penataan kantor didampingi oleh unsur pimpinan Pengadilan Agama Kota Banjar. Tiap bagian dari kantor Pengadilan Agama Kota Banjar baik di dalam ruangan maupun di halaman tak luput dari perhatian dan pengamatannya. Hal-hal yang dilihatnya masih kurang rapih dan memerlukan perbaikan langsung disampaikannya pada Ketua Pengadilan Agama Kota Banjar agar segera dilakukan perbaikan. Manajemen media, video profil untuk WBBM dan konten website yang masih belum update juga tak luput dari perhatiannya, agar segera diupdate dan disesuaikan dengan regulasi yang terbaru.

Dalam paparan hasil verifikasi lapangan yang telah dilakukan dan setelah melihat kesiapan Pengadilan Agama Kota Banjar untuk evaluasi pembangunan Zona Integritas menuju WBBM ini, Wakil Ketua PTA Bandung menyampaikan dalam ekspose yang digelar Selasa 18 Juli 2023  banyak hal yang  perlu dijaga, diperhatikan dan ditindaklanjuti oleh Pengadilan Agama Kota Banjar, diantaranya :

1. Langkah-langkah strategis untuk pembangunan zona integritas menuju WBK dan WBBM ini sesungguhnya telah termuat dalam Surat Sekretari Mahkamah Agung RI Nomor 1129 tahun 2023. Karenanya surat ini harus dijadikan rujukan dan pedoman bagi satuan kerja pengadilan dalam pembangunan zona integirtas ini.
2. Komitmen bersama yang telah dibangun oleh Pengadilan Agama Kota Banjar sejak awal tahun 2022 lalu harus terus dipupuk dan dijaga agar lestari, sehingga pola pikir dan budaya kerja seluruh aparatur selaras dengan pembangunan zona integiritas ini.
3. Jangan jadikan predikat WBBM sebagai tujuan, karena tujuan utama kita selalu aparatur pelayanan hukum bagi masyarakat adalah memberikan layanan hukum yang terbaik dan prima, sehingga kepercayaan masyarakat kepada Lembaga pengadilan semakin kuat dan meningkat.
4. Jangan ada ego sektoral antar pegawai, sinergitas dan kebersamaan harus dikedepankan karena merupakan modal utama dalam pembagunan zona itegritas.
5. Harus dilakukan monitorin dan evaluasi terhadap Inovasi baik yang berupa kebijakan ataupun apliasi serta SOP. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah inovasi dan SOP yang sudah dibuat masih relevan, dan apa feedbacknya dari masyarakat penggunanya.
6. Harus disadari oleh semua pihak bahwa semakin tinggi jabatan, semakin tinggi pula kedudukan kita sebagai pelayan bagi masyarakat.
7. Agar diperhatikan dan dijaga betul sikap 5 S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun) kita sebagai aparatur yang memberikan pelayanan, terutama dari mulai pintu masuk sekuriti, front desk, dan pelayanan di PTSP. Juga harus selalu dijaga 5R (Ringkas, Rapih, Resik, Rawat dan Rajin) agar kantor ini dapat memberikan kenyamanan baik bagi semua terutama para pencari keadilan.

Di penghujung paparan, orang nomor dua di PTA Bandung  ini menyampaikan bahwa proses tidak akan pernah mengkhianati hasil, karenanya kita perlu untuk bekerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja Ikhlas. Tidak hanya untuk WBBM, tapi untuk memberikan layanan yang tulus dan prima bagi masyarakat pencari keadilan di kota banjar.