Arsip Berita
Rapat Evaluasi Penanganan Covid 19 di Kota Banjar
Penyebaran Covid-19 yang berasal dari klaster keluarga di Kota Banjar terus bertambah. Per hari, Minggu (11/4/2021), tercatat ada penambahan 26 orang warga Kota Banjar yang positif Covid-19. Beberapa di antaranya merupakan kontak erat dari keluarganya yang sebelumnya sudah terkonfirmasi positif Covid-19.
Meskipun ada penambahan klaster keluarga, namun Pemkot Banjar melalui Dinas Kesehatan Kota Banjar belum mengeluarkan kebijakan untuk isolasi terpusat di satu lokasi. Para pasien Covid-19 terutama yang tidak menunjukkan gejala atau OTG (Orang Tanpa Gejala) hanya diwajibkan melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.
Apabila isolasi mandiri warga Kota Banjar yang terkonfirmasi positif Covid-19 dilakukan dengan masih satu rumah dengan keluarganya, maka hal ini rentan terjadi penularan Covid-19.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Percepatan Covid-19 Kota Banjar merilis dari 26 orang warga yang positif Covid-19 per hari ini, 9 orang di antaranya berstatus kontak erat. Sementara sisanya merupakan suspek Covid-19 dan warga yang hasil test rapid antigen-nya positif Covid-19.
Senin, (12/4/2021) bertempat di Aula Somahna Bagja Dibuana Setda Kota Banjar, Walikota Banjar Dr Hj Ade Uu Sukaesih, M.SI. bersama para unsur Forkopimda Kota Banjar mengadakan rapat evaluasi penanganan covid 19 di Kota Banjar.
Turut hadir dalam rapat evaluasi tersebut, Wakil Walikota Banjar, Ketua DPRD Kota Banjar, Kepala Kejari Kota Banjar, Kapolres Kota Banjar, Dandim Ciamis, Ketua Pengadilan Negeri Kota Banjar, Ketua Pengadilan Agama Kota Banjar, Kepala Lapas Kota Banjar, Kemenag Kota Banjar unsur Forkopimda Kota Banjar, Camat se Kota Banjar, Kepala Desa dan Lurah se Kota Banjar, Dirut RSU Kota Banjar.
Dalam sambutanya Walikota Banjar menyampaikan “Penambahan kasus covid19 di Kota Banjar paling banyak berasal dari Kelurahan Banjar yaitu 6 kasus. Kemudian Kelurahan Karangpanimbal 4 kasus, Desa Balokang juga 4 kasus dan Kelurahan Situbatu 3 kasus.
Berikutnya penambanan kasus positif dari Kelurahan Purwaharja sebanyak 3. Lalu Desa Binangun 2 kasus, Desa Langensari juga 2 kasus, Kelurahan Bojongkantong dan Mekarsari masing-masing 1 kasus. Penambahan tersebut berawal dari pengembangan kasus kontak erat dan pasien suspek. Kebanyakan penambahan itu dari kluster keluarga,”. Pungkasnya.