RAPAT PEMBINAAN

Banjar, 21 Maret 2018

             Bertempat di ruang sidang utama Pengadilan Agama Kota Banjar, Fakhrurazi, S.Ag., M.H.I,  memimpin rapat pembinaan pertama setelah beliau resmi menjabat sebagai Ketua Pengadilan Agama Kota Banjar. Agenda rapat pada hari ini membahas seputar Rasionalisasi Majelis Hakim, Laporan Kinerja Individu, OTT (Pungli, Suap, dan sebagainya), Persiapan Menyikapi perubahan terbaru SAPM, dan Disiplin Pegawai. Hadir dalam rapat tersebut jajaran Hakim, Panitera, Sekretaris, dan seluruh Pegawai Pengadilan Agama Kota Banjar. Pada kesempataan ini beliau menyikapi tentang arahan dari Ketua Pengadilan Tinggi Agama Jawa Barat terkait Rasionalisasi Majelis Hakim pada Pengadilan Agama Kota Banjar, “saat ini ada 7 (tujuh) majelis yang bersidang di banjar, idealnya hanya 4 (empat)” tutur beliau.

            Dalam waktu dekat akan diterbitkan Surat Keputusan Tentang daftar senioritas Hakim yang akan menjadi Ketua Majelis. Dalam rapat ini pula beliau menitikberatkan tentang masalah OTT yang terjadi di Instansi Peradilan lain, berkaca pada kejadian tersebut beliau juga berpesan kepada seluruh pegawai agar menghindari segala macam bentuk Pungli, Suap, Calo dan lain sebagainya, “Indikasi terjadi praktek pungli, suap, calo, dan sebagainya umumnya pada saat Pengambilan salinan Putusan, Pendaftaran Surat Kuasa, Pengambilan Akta Cerai, sebisa mungkin jangan ada yang terlibat praktek yang demikian sebab kantor kita sudah mendeklarasikan sebagai Zona Integritas yang terbebas dari hal- hal diatas.” tambah beliau.

               Fakhrurazi pun mengingatkan kepada seluruh Pegawai Pengadilan Agama Kota Banjar tentang pentingnya disiplin pegawai, “PP 53 Tahun 2010 adalah aturan yang jelas yang harus dipatuhi oleh seluruh Pegawai, sangsi akan diberikan bagi pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan” tandasnya. Semangat baru kepemimpinan mulai dirasakan oleh peserta yang hadir dalam rapat tersebut. terakhir beliau menyampaikan agar seluruh aparatur dapat bekerjasama dan saling mengingatkan apabila ada kealpaan dalam pelaksanaan tupoksi. “Semoga apa yang diinginkan oleh pimpinan sebelumnya masih dapat dipertahankan sesuai dengan slogan “Pengadilan Agama Kota Banjar selalu terdepan””, tutup beliau. © Red 2018.